13 Barang Barang yang Diekspor dengan Kategori Non Migas

13 Barang Barang yang Diekspor dengan Kategori Non Migas

Barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah salah satu komoditas utama bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Tentu saja ada banyak komoditas yang termasuk ke dalam barang ekspor kategori non migas.

Bahkan, beberapa di antaranya juga merupakan komoditas ekspor unggulan yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan negara. Oleh karena itu, penting bagi para Titipers untuk mengetahuinya. Lantas, apa saja barang barang ekspor non migas Indonesia yang banyak dikirimkan ke berbagai negara di dunia? Yuk, temukan informasi selengkapnya di bawah ini!

Barang Barang yang Diekspor dengan Kategori Non Migas oleh Indonesia

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa ada banyak barang ekspor asal Indonesia yang dikirimkan ke berbagai negara. Tidak terkecuali untuk komoditas barang ekspor kategori non migas, yang jumlahnya mencapai ratusan. Adapun barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah sebagai berikut.

1. Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit | Sumber gambar: astra-agro.co.id

Seperti diketahui, bahwa Indonesia adalah negara pengekspor kelapa sawit atau CPO terbesar di dunia. Adapun Indonesia berhasil menguasai 55% pangsa pasar ekspor global. Pada periode Januari-Juni 2022, Indonesia berhasil mengekspor minyak kelapa sawit mencapai 11,39 juta ton.

Selain CPO, berbagai produk turunan olahan minyak kelapa sawit juga turut serta diekspor. Contohnya, seperti biodiesel, oleokimia, dan lauric acid.

Baca Juga: Syarat Ekspor dan Cara Mengurusnya Terbaru 2024

2. Batu Bara

Batu bara
Batu bara | Sumber gambar: tribahkti.com

Salai satu contoh barang ekspor non migas Indonesia adalah batu bara. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia, setelah China dan India. Produksinya yang melimpah, membuat Indonesia berhasil mencapai angka 500 juta ton batu bara setiap tahunnya.

Meski permintaan dalam negeri cenderung rendah, tetapi mayoritas produk batu bara ini diekspor ke banyak negara. Adapun beberapa negara tujuannya, antara lain China, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, dan Filipina.

3. Produk Olahan Karet

Produk olahan karet
Produk olahan karet | Sumber gambar: surabaya.proxsisgroup.com

Komoditas ekspor non migas selanjutnya adalah produk olahan karet yang menjadi produk unggulan di sektor pertanian. Meski pada tahun 2020, Indonesia berhasil mengekspor sekitar 2,2 juta ton karet ke luar negeri, tetapi mayoritas produksinya masih dalam bentuk barang mentah.

Hal inilah yang membuat harga ekspor produk olahan karet cenderung masih naik turun. Tentu, adanya fluktuasi harga di pasar internasional sangat merugikan petani dalam negeri. Berbeda halnya dengan produk yang sudah diolah menjadi barang jadi dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi, seperti ban, sudah pasti harganya lebih stabil.

4. Kopi

Kopi
Kopi | Sumber gambar: bitkaorigin.com

Berikutnya, barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah kopi. Bisa dikatakan, kopi adalah komoditas impor Indonesia yang diminati oleh pasar internasional. Walaupun konsumsi dalam negeri cukup tinggi, tetapi ekspor tetap dilakukan, karena ketersediaan produknya yang melimpah.

Adapun negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia, antara lain negara-negara Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Sementara untuk produk unggulannya adalah kopi luwak, dengan harga jual mencapai 40 Dolar AS. Selain itu, ada juga kopi Gayo, kopi Mandailing, dan kopi Bali Kintamani.

5. Kakao

Kakao
Kakao | Sumber gambar: kickrate.con

Selanjutnya, barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah kakao. Tak banyak yang tahu bahwa kakao juga menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia, selain kelapa sawit dan karet. Apalagi Indonesia merupakan produsen biji kakao terbesar satu-satunya di Asia. Pada tahun 2021, Indonesia berhasil mencapai produksi sebesar 706.500 ton dengan hasil terbanyak dari Sulawesi Tengah.

Sayangnya, kualitas dan jumlah produksi biji kakao Indonesia menurun, karena adanya serangan hama dan kualitas tanah di perkebunan. Oleh karena itulah, tak heran  jika kini pemerintah tengah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

Baca Juga: Top 10 Peluang Ekspor dengan Keuntungan Menjanjikan

6. Besi dan Baja

Biji dan besi
Biji dan besi | Sumber gambar: blkp.co.id

Barang barang yang diekspor dengan kategori non migas yaitu besi dan baja. Faktanya, sekarang ini, pemerintah terus berusaha mendorong ekspor besi dan baja melalui program hilirisasi atau pengolahan bijih nikel menjadi besi dan baja. Diketahui, bahwa nilai ekspor besi dan baja Indonesia telah mencapai 19,14 miliar Dolar AS.

Umumnya, produk besi dan baja buatan Indonesia diekspor ke negara China, Korea Selatan, Australia, Taiwan, Amerika Serikat, India, Singapura, dan masih banyak lagi.

7. Pupuk

Pupuk
Pupuk | Sumber gambar: blibli.com

Adapun barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah pupuk. Sebagai negara yang mayoritas bergerak di sektor pertanian, Indonesia juga menjadikan pupuk sebagai salah satu komoditas ekspor dengan kategori non migas. Apalagi, hingga kini Indonesia masih menjadi produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara.

Itulah mengapa, tidak heran jika Indonesia masih memegang peranan penting dalam perdagangan pupuk dunia. Diketahui, bahwa komoditas ekspor pupuk Indonesia telah mencapai 2,05 miliar Dolar AS dengan porsi 1,12%.

8. Kertas

Kertas
Kertas | Sumber gambar: alinea.id

Selanjutnya, barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah kertas. Jadi, Indonesia juga turut serta berperan dalam kegiatan ekspor bubur kertas atau pulp. Bahkan, beberapa tahun terakhir, komoditas ekspor non migas yang satu ini berhasil menguasai total ekspor Indonesia.

Kamu perlu tahu, bahwa komoditas ekspor non migas bubur kertas atau pulp Indonesia telah mencapai nilai 2,29 miliar Dolar AS dengan porsi 1,25%.

9. Nikel

Nikel
Nikel | Sumber gambar: seru.co.id

Barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah nikel. Menurut data statistik, pada tahun 2022, Indonesia berhasil melakukan ekspor nikel sebanyak 777,4 ribu ton. Angka ini meningkat, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menariknya, nilai total ekspor nikel Indonesia pada tahun 2022 juga melonjak hingga 369%, menjadi 5,97 Dolar AS. Adapun negara tujuan ekspor nikel Indonesia, antara lain Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Belgia, Malaysia, dan Norwegia.

10. Bijih Tembaga

Bijih tembaga
Bijih tembaga | Sumber gambar: id.wikipedia.org

Kemudian, ada juga bijih tembaga yang menjadi salah satu komoditas ekspor dengan kategori non migas terbesar di Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, Indonesia melakukan ekspor bijih tembaga sebanyak 3,1 juta ton, di mana angka ini meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumnya.

Bijih tembaga asal Indonesia banyak dikirimkan ke negara Asia maupun Eropa. Beberapa di antaranya, seperti Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, Malaysia, Spanyol, Jerman, dan Bulgaria.

11. Bahan Plastik

Bahan plastik
Bahan plastik | Sumber gambar: containerindonesia.co.id

Tak banyak yang tahu, bahwa Indonesia juga menjadi salah satu negara pengekspor bahan plastik ke banyak negara di dunia. Adapun nilai terendah ekspor bahan plastik Indonesia adalah 0,94 juta Dolar AS. Sementara untuk nilai ekspor tertingginya adalah sebesar 6,37 juta Dolar AS.

Dari banyaknya negara yang menjadi tujuan ekspor bahan plastik asal Indonesia, Armenia menjadi negara yang paling banyak dan besar jumlah barang ekspornya. 

12. Minyak Atsiri

Minyak atsiri
Minyak atsiri | Sumber gambar: jamudigital.com

Barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah minyak atsiri. Indonesia adalah salah satu negara produsen minyak atsiri terbaik dan berkualitas. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia juga kerap melakukan ekspor minyak atsiri ke berbagai negara. Umumnya, minyak atsiri ini akan diolah menjadi lilin aromaterapi, diffuser, dan masih banyak lagi.

13. Kain Tekstil

Kain tekstil
Kain tekstil | Sumber gambar: cimahikota.go.id

Terakhir, barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah kain tekstil. Komoditas non migas ini mencakup produk benang pintal, kain tenun, benang filamen buatan, kain rajutan, kain sulaman, serat stapel buatan, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, pada tahun 2023 lalu, kinerja ekspor industri tekstil di Indonesia mengalami kelemahan. Diketahui, bahwa volume ekspor industri tekstil Indonesia hanya mencapai 1,49 juta ton, di mana angka ini menurun sebesar 2,43% dibandingkan dengan tahun 2022.

Baca Juga: Komoditas Impor Adalah: Pengertian Beserta Daftarnya di Indonesia

Sudah Tahu Apa Saja Barang Ekspor Kategori Non Migas Indonesia?

Dari ulasan di atas, bisa Titipers tahu bahwa barang barang yang diekspor dengan kategori non migas adalah minyak kelapa sawit, batu bara, produk olahan karet, kopi, kakao, besi dan baja, pupuk, kertas, nikel, bijih tembaga, bahan plastik, minyak atsiri, serta kain tekstil.

Sebenarnya, masih banyak komoditas ekspor kategori non migas lainnya yang berhasil Indonesia kirimkan ke banyak negara. Dengan adanya komoditas ekspor tersebut, maka tak hanya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia, tetapi juga turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bicara soal ekspor dan impor, tentu tak lengkap rasanya jika kamu belum menggunakan jasa dari Titipbeliin. Jadi, Titipbeliin merupakan layanan jasa titip end to end yang akan mengurus proses pembelian, pengiriman, hingga pajak barang dari luar negeri hingga sampai ke tangan konsumen.

Jadi, nantinya kamu cukup mengirimkan foto atau link produk dari luar negeri, seperti China dan Singapura, yang diinginkan. Kemudian, melakukan pembayaran dan pihak Titipbeliin yang akan membantu seluruh proses pengiriman internasional hingga barang sampai ke tanganmu. Sangat mudah dan menarik, bukan?

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.